“Stop berita bohong!”, begitu kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-32 di Kota Ambon, Maluku. Presiden Jokowi (9/2/2017) menegaskan kepada semua pihak untuk menghentikan penyebarluasan berita bohong, fitnah, atau yang memecah belah masyarakat.
Tentu saja ini patut diapresiasi dan didukung. Tetapi apa lacur, janji kampanye saat pemilihan presiden (Pilpres) saja kerap kali dikategorikan sebagai “hoax” oleh masyarakat.
Misalnya saja, pada 11 April 2022 Mahasiswa berdemonstrasi besar-besaran. Dalam demo tersebut, para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, diantaranya penolakan penundaan Pemilu 2024, mengusut mafia minyak goreng, penegakkan hukum yang adil kepada seluruh masyarakat tanpa pandang bulu, dan masih banyak hal lainnya. Saat itu, selain soal mafia minyak goreng, marwah pengadilan dalam soal penegakkan hukum sudah menjadi sorotan tajam.
Menurut Rocky Gerung, yang diinginkan mahasiswa Ketika demo adalah pemerintah menepati janji yang telah diucapkan. Pasalnya, janji-janji tersebut pada saat ini dianggap dilupakan oleh pemerintah dengan kesulitan yang harus dialami masyarakat.
"Enggak perlu berpihak pada rakyat, berpihak saja pada janjinya. Daftar kebohongan pak Jokowi dan kabinet itu sudah setumpuk," seloroh Rocky Gerung menanggapi demo soal keberpihakan pemerintah kepada rakyat.
Beberapa waktu sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyinggung terkait kebohongan setiap rezim pemerintahan. Ia mengatakan bahwa kebohongan dalam setiap rezim dari masa ke masa akan terungkap. Menurut Fahri Hamzah kebohongan terjadi dikarenakan orang-orang di sekitar kekuasaan memiliki feodalisme yang akut.
"Segala kebohongan dalam setiap rezim dari masa ke masa terungkap belakangan bahwa kebohongan itu berulang2,"cuitannya dalam akun Twitter @Fahrihamzah pada Minggu (30/1/2022).
Ekonom senior Dr. Rizal Ramli juga kerap kali menyebut pemerintah pembohong. Misalnya Ketika Ramli mengkritik cara pemerintah dalam menangani lonjakan kasus Covid-19 tahun 2021 lalu.
"Saya sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa ini pemerintah kagak mampu, kagak bisa menyelesaikan Covid-19, membawa kita keluar dari krisis karena mentalnya tukang bohong," sebut Ramli dalam sesi diskusi yang disiarkan kanal Youtube Refly Harun (13/07/2021).
Ramli bahkan menilai bahwa kebohongan pemerintah sekarang lebih parah dari Zaman Soeharto.
Janji yang Tak Ditepati
Bohong dan ingkar janji adalah saudara kembar. Saat sebuah pemerintahan dimulai dengan janji yang diingkari, tentu saja ia akan dijalankan dengan rangkaian kebohongan. Sebentar lagi usia kepemimpinan Presiden Jokowi tepat 1 windu. Kita masih ingat tahun lalu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi di depan Istana Negara (21/10/2021) guna memperingati tujuh tahun kepemimpinan Presiden Jokowi.
...Selengkapnya bisa dibaca pada edisi Cetak..
KOMENTAR