Merdeka sudah beberapa tahun ini menjadi jargon yang disebarluaskan oleh pemerintah; khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud). Mulai dari Merdeka Belajar dengan mengubah Ujian Nasional menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Kemudian, Merdeka Belajar dengan memberikan kemudahan pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi (Kampus Merdeka). Hingga, Merdeka Belajar berupa Program Organisasi Penggerak, dan Guru Penggerak.
Kemdikbud mencanangkan reformasi sistem pendidikan Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar sejak tahun 2020. Tujuannya, untuk menggali potensi terbesar para guru-guru sekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyampaikan, “Merdeka Belajar” juga menjadi semangat dan inspirasi untuk peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia.
Bangsa Indonesia mengenal semboyan kemerdekaan yang dibawa oleh Bapak Proklamator: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ini akan menjadi 3 ukuran kemerdekaan bangsa Indonesia; khususnya dalam konteks Sumber Daya Manusia Indonesia.
Berdaulat dalam Politik
Dalam urusan politik, kemerdekaan berserikat dan menyampaikan pendapat menjadi sangat mendasar dan strategis. Apalagi jika dikontekstualisasikan dengan pemilihan calon presiden. Aturan Presidential Threshold (PT) yang mensyaratkan 20% suara partai poitik dinilai membatasi jumlah calon presiden dan membungkam aspirasi masyarakat dalam mengusulkan tokoh-tokoh terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Gugatan PT 20 persen masih terus berdatangan, meski Mahkamah Konstitusi (MK) berulang kali menolaknya. Terakhir diajukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berharap presidential threshold jadi 7 persen. PKS merasa dirugikan karena sebagai oposisi tidak bisa mengajukan calon presiden sendiri. Permohonan itu kini masih diperiksa oleh MK. Bahkan tidak sedikit yang menginginkan agar PT menjadi 0 (nol) persen.
Sungguh kita semua bangga Ketika pemerintah tetap bisa independent dan bebas-aktif dalam merespon konflik Rusia-Ukraina. Akan tetapi kita masih tetap bergantung pada politik Amerika dan China.
Berdikari dalam Ekonomi
Dalam urusan ekonomi, kemerdekaan untuk berusaha dan kemudahan dalam akses sarana pemenuhan kebutuhan pokok menjadi hal yang mutlak untuk disediakan. Tanpa hal tersebut, angka agregat dan statistik kemiskinan serta suku bunga, hanya bualan belaka. Merdeka dalam berekonomi berarti mandiri secara ekonomi dan mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
... Selengkapnya bisa dibaca pada edisi Cetak..
KOMENTAR