Dalam sebuah hadist dijelaskan sebagai berikut:
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا
أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
اللَّهُ تَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا
أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ذُخْرًا بَلْهَ مَا أُطْلِعْتُمْ
عَلَيْهِ ثُمَّ قَرَأَ { فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ } قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ
أَبِي صَالِحٍ قَرَأَ أَبُو هُرَيْرَةَ قُرَّاتِ أَعْيُنٍ
Telah menceritakan
kepadaku [Ishaq bin Nashr] Telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Al
A'masy] Telah menceritakan kepada kami [Abu Shalih] dari [Abu Hurairah
radliallahu 'anhu] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Allah Ta'ala
berfirman: "Aku telah menyiapkan bagi hamba-hambaku yang shalih sesuatu
yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah
terlintas dibenak manusia." Sebagai simpanan, biarkan apa yang
diperlihatkan Allah pada kalian." Lalu beliau membaca ayat: "Tak
seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang
sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan (As Sajdah: 17).
[Abu Mu'awiyah] berkata; dari [Al A'masy] dari [Abu Shalih], [Abu Hurairah]
membaca dengan lafazh 'Qurraat A'yun.' [Hadits Bukhari Nomor 4407)]
Manusia tidak boleh dan tidak akan mampu melukiskan tentang
keindahan surga baik dalam bentuk fiksi maupun ilustrasi, kecuali sebatas apa
yang telah dijelaskan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an dan oleh Rasulullah SAW
dalam hadist-hadist dengan kualitas mutawattir (sepakat para ahli hadist tentang shahihnya/muttafaq 'alaihi) karena
berkaitan dengan masalah yang ghaib.
Ketika manusia memberikan gambaran dan penjelasan tentang
surga tidak merujuk kepada Al-Qur'an dan Hadist yang mutawattir, sangat
berpotensi akan mereduksi nilai-nilai keindahan dan kenikmatan surga, karena
sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari di atas bahwa keindahan dan
kenikmatan surga itu belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga
dan tidak pernah terlintas dibenak manusia, Wallahu a'lamu.
Semoga Allah SWT memasukkan kita ke dalam surga jannatun
naiem, amien. Nashrun Minallahi Wa Fathun Qarieb.!
Risman Muchtar, M.Si.
KOMENTAR