Bagi saya pribadi, Buya ASM mempunyai daya tarik tersendiri.
Beliau sangat mencintai shalat berjamaah. Ketika beliau menjadi Ketua (waktu
itu belum ada jabatan Ketua Umum) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, hampir setiap
berada di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Menteng Raya 62 Jakarta Pusat,
beliau selalu melaksanakan shalat lima waktu dengan berjamaah di Masjid,
sehingga untuk ketemu dan bersilaturahim dengan beliau sangat mudah, tidak
perlu mengajukan surat mohon audiensi. Beliau sangat antusias bila ketemu
dengan para Pimpinan Muhammadiyah dari daerah, tanpa melihat jabatan apakah
orang wilayah atau Ranting sekalipun, beliau menyediakan waktu untuk
berbincang-bincang dengan akrab.
Perlu dipahami bagi orang-orang dari daerah bertemu dengan
Ketua PP Muhammadiyah merupakan kebahagiaan tersendiri. Apa yang dilakukan oleh
Buya ASM mengikuti akhlak para Ketua-Ketua sebelumnya, tidak elitis, bersikap
hangat dan santun ketika ada tamu-tamu dari daerah sekalipun tidak diundang.
Terus terang dalam soal pemikiran dan sikap politik, saya
pribadi ada yang tidak sejalan dengan beliau. Tetapi sebagai seorang moderat,
beliau terbuka dan sangat demokratis. Saya pernah berapa kali mengingatkan
beliau tentang beberapa hal, beliau tidak pernah marah dan tetap antusias, dan
beliau tidak mau menjadi imam dan selalu menyuruh saya bila kebetulan saya ada.
Suatu kali saya pernah tanya beliau tentang cara shalat
jama' qashar zhuhur dan ashar dengan
berjamaah pada waktu shalat zhuhur, ketika tasyahud awal dia salam,
kemudian melanjutkan shalat berjamaah untuk shalat ashar dengan qashar.
Ketika saya tanya kenapa begitu, jawabannya; "dulu Pak
Azhar Basyir begitu melaksana- kannya". Lantas saya ingatkan kalau begitu
namanya taqlid, di Muhammadiyah tidak boleh taqlid, apalagi sebagai Ketua PP
Muhammadiyah. Beliau dengan spontan dan menjawab: "Ya, ya nanti saya
pelajari.
Bagaimanapun sebagai seorang yang lebih muda, saya tetap
hormat kepada beliau. Adapun menyangkut pemikiran yang menurut saya beliau
termasuk tokoh yang memiliki pemikiran liberal, dan sikap politik serta pilihan
politik yang beliau lakukan selama ini, biarlah itu menjadi urusan beliau yang
menyelesaikannya di hadapan Allah SWT.
Marilah kita warisi hal-hal positif baik dalam hal ibadah
maupun sikap kepemimpinan yang telah beliau contohkan, dan banyak lagi hal-hal
positif yang lain yang tidak bisa ditulis semuanya disini. Namun dalam hal
aqidah, faham agama dan ideologi tentu Muhammmadiyah telah memiliki dokumen
resmi Persyarikatan yang wajib dijadikan sebagai referensi dan panduan dalam
kehidupan pribadi, berkeluarga, berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
SELAMAT ULANG TAHUN KE 85 BUYA AHMAD SYAFII MAARIF, SEMOGA
HUSNUL KHATIMAH,
Nashrun Minallahi Wa Fathun Qarieb
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Risman Muchtar
Nbm. 506.280
KOMENTAR